Pages - Menu

Senin, 20 Mei 2013

Sebut saja, ini hati yang berbicara


Tak bisa di ungkapkan dengan kata-kata bila aku terlalu mencintaimu. Aku mencintaimu sedalam lautan, setinggi angkasa, dan selebar samudra. Mungkin ini terlalu berlebihan untukmu, namun ini kenyataan untukku.

Selamat tinggal, untuk semua kenangan yang telah kita lalui.
Selamat tinggal, untuk semua memori yang masih melekat di hati.
Selamat tinggal, untuk semua harapan yang tak pasti.
Selamat tinggal, untuk semua waktu yang telah kita lalui.
Selamat tinggal, untuk semua kata kita dalam aku dan kamu.
Selamat tinggal, untuk semua jarak yang sudah menghubungkan antara aku dan kamu.
Selamat tinggal, untuk semua rindu yang sudah menjadikan aku selalu ingat denganmu.
Selamat tinggal, untuk semua senyuman indahmu.
Selamat tinggal, untuk semua jemarimu yang sudah pernah mengisi sela-sela jemariku.
Selamat tinggal, untuk semua tempat yang pernah kita kunjungi.
Selamat tinggal, untuk semua kasih sayangmu untuk menyayangiku.
Selamat tinggal, untuk semua perhatianmu untuk merawatku.
Selamat tinggal, untuk hadirmu untuk mewarnai hidupku.

Tak pernah untuk melakukan lebih untuk membuktikan bahwa aku mampu jadi yang terbaik untukmu. Ini aku, bukan dia ataupun mereka.

Aku berharap, kamu mengerti perasaan aku.
Aku berharap, kamu sadar bahwa akulah yang mencintaimu.
Aku berharap, hanya kamulah yang mampu membuatku tersenyum.
Aku berharap, aku yang akan menjadi terbaik dalam hidupmu.
Aku berharap, tak akan ada perpisahaan.
Aku berharap, tak ada luka di dalam kebahagiaan.
Aku berharap, semua akan menjadi indah pada waktunya.
Aku berharap, kamu selalu yang ingin aku impikan.
Aku berharap, nama aku selalu ada di dalam doamu.
Aku berharap, aku dan kamu selalu yang tak terpisahkan.
Aku berharap, aku dan kamu yang selalu bisa di sebut dengan kita.
Aku berharap, tak ingin lebih berharap bahwa aku menginginkan kamu untuk kembali.

Tak akan mungkin adanya kesalahanan dalam aku mencintaimu. Aku hanya manusia yang di ciptakan untuk selalu membuat kesalahan. Lalu tak lama, kau maafkan.

Mungkin aku hanya bisa menulis, tak bisa berbicara bahwa aku masih membutuhkanmu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Statistik