Aku percaya, kalo kata bahagia itu ada.
Aku percaya, kalo dunia itu milik kita.
Aku percaya, kalo bulan bisa kita gapai.
Aku percaya, kalo siang dan malam itu tempat kita.
Aku percaya.
Aku percaya, karena kamu yang mengatakannya.
Aku tahu, masa lalu itu indah.
Aku tahu, masa depan itu rumit.
Aku tahu, aku bodoh.
Jika masa lalu adalah tempatmu, segeralah meninggalkannya.
Jika hari esok adalah lembaran baru, sebodoh mungkin aku melupakan tempatmu.
Kamu tahu..
Aku menyukai ketika bibirmu melemparkan senyuman, karena senyumanmu semanis sugar.
Aku menyukai ketika bibirmu mengeluarkan kata-kata, karena kata-katamu serenyah candy.
Aku menyukaimu, Sugar Candy.
Ayam WiFi
Jumat, 17 Januari 2014
Jumat, 29 November 2013
Keistimewan Matematika
MATEMATIKA bagi menurut kebanyakan orang, mungkin pelajaran yang paling menyebalkan. Tapi banyak yang tidak tahu bahwa "MATEMATIKA" itu istimewa. Coba perhatikan ini.
1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321
1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 + 10 = 1111111111
9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888
Hebatkan?
Coba lihat simetri ini :
1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 123456789876543 21
Kurang hebat ?
Sekarang lihat ini :
Jika 101% dilihat dari sudut pandangan Matematika, apakah ia sama dengan 100%, atau ia LEBIH dari 100%?
Kita selalu mendengar orang berkata dia bisa memberi lebih dari 100%, atau kita selalu dalam situasi dimana seseorang ingin kita memberi 100% sepenuhnya.
Bagaimana bila ingin mencapai 101%?
Apakah nilai 100% dalam hidup?
Mungkin sedikit formula matematika dibawah ini dapat membantu memberi jawabannya.
Jika ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
Disamakan sebagai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
Maka, kata KERJA KERAS bernilai :
11 + 5 + 18 + 10 + 1 + 11 + 5 + 18 + 19 + 1 = 99%
H-A-R-D-W-O-R-K
8 + 1 + 18 + 4 + 23 + !5 + 18 + 11 = 99%
K-N-O-W-L-E-D-G -E
11 + 14 + 15 + 23 + 12 + 5 + 4 + 7 + 5 = 96%
A-T-T-I-T-U-D-E
1 + 20 + 20 + 9 + 20 + 21 + 4 + 5 = 100%
Sikap diri atau ATTITUDE adalah perkara utama untuk mencapai 100% dalam hidup kita. Jika kita kerja keras sekalipun tapi tidak ada ATTITUDE yang positif didalam diri, kita masih belum mencapai 100%.
Tapi, LOVE OF GOD
12 + 15 + 22 + 5 + 15 + 6 + 7 + 15 + 4 = 101%
atau, SAYANG ALLAH
19 + 1 + 25 + 1 + 14 + 7 + 1 + 12 + 12 + 1 + 8 = 101%
(Artinya Cinta dan Kasih Sayang ALLAH Melampaui Segalanya...)
Subhanallah ..
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 + 10 = 1111111111
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 123456789876543 21
8 + 1 + 18 + 4 + 23 + !5 + 18 + 11 = 99%
11 + 14 + 15 + 23 + 12 + 5 + 4 + 7 + 5 = 96%
1 + 20 + 20 + 9 + 20 + 21 + 4 + 5 = 100%
12 + 15 + 22 + 5 + 15 + 6 + 7 + 15 + 4 = 101%
19 + 1 + 25 + 1 + 14 + 7 + 1 + 12 + 12 + 1 + 8 = 101%
Jumat, 23 Agustus 2013
10 Fakta Lucu
Berikut ini 10 fakta yang mampu membuat lo ngakak jungkir balik sambil kayang. Di baca pelan-pelan, rileks, dan santai, yes!
1. Lo gak bisa
mencuci mata dengan sabun.
2. Lo gak bisa menghitung jumlah rambut lo sendiri.
3. Lo gak bisa bernafas lewat hidung dengan lidah yang sedang terjulur keluar.
4. Lo baru saja mencoba No. 3.
6. Saat melakukan No. 3, lo sadar itu mungkin, tapi lo terlihat seperti anjing.
7. Sekarang lo tersenyum karena merasa dibodohi.
8. Padahal lo melewati No. 5.
9. Baru aja lo memeriksa bahwa gak ada No. 5.
10. Sekarang lo tersenyum lagi karena merasa dibodohi lagi.
Jumat, 07 Juni 2013
Waktu
“Apakah kamu
mengenal waktu?”
“Ya, memang kenapa?”
“Waktu itu semacam apa?”
“Semacam hitungan detik, menit, ataupun jam yang menghubungkan dari masa lalu ke masa depan.”
“Bukan. Bukan itu yang aku maksud.”
“Lalu?”
“Waktu itu merupakan kejadian antara bahagia dan luka.”
“Maksudmu? Aku tak mengerti.”
“Kamu tak mengerti?”
“Jelas. Aku tak mengerti tentang apa yang kamu maksud.”
“Maksudku, waktu hanyalah tempat kita merasakan suatu hal yang sangat berarti bagi kita semua.”
“Aku paham.”
“Kamu pura-pura paham, atau memang paham?”
“Aku paham, tapi aku tak mengerti.”
“Kamu pernah meraskan bahagia?”
“Jelas.”
“Lalu, kamu pasti pernah merasakan luka.”
“Pasti, itu tak luput dari kata bahagia.”
“Nah, apakah kamu sekarang sudah mengerti?”
“Tentang waktu?”
“Ya.”
“Oh, yaa.. Aku mengerti.”
“Bila kamu mengerti, coba tolong jelaskan. Apa itu waktu.”
“Maksudmu, waktu ini hanya tentang bahagia dan luka?”
“Kurang lebih seperti itu.”
“Itu menurutmu. Tapi menurutku, waktu itu hanyalah hitungan detik, menit, dan jam. Yang menghubungkan semua adalah jalan hidup.”
“Bisa seperti itu. Menurutmu seperti itu, dan menurutku seperti tadi.”
“Lalu, apa yang kamu maksud dengan semuanya?”
“Pernah menjalin suatu hubungan?”
“Pernah.”
“Bahagia?”
“Hanya sementara.”
“Lalu setelah merasakan bahagia, pernah merasakan luka?”
“Luka yang lama untuk bahagia yang sementara.”
“Mengapa bisa begitu? Karna hal apa?”
“Sekarang kamu bayangkan, orang yang mampu membuatmu bahagia. Seketika mampu juga membuatmuterluka.”
“Maksudmu?”
“Orang yang selama ini membuatku tersenyum, adalah orang yang membuatku terluka. Aku menyayangi dia, namun dia tak pernah mempunyai rasa sayang sedikitpun kepadaku.”
“Seperti, sudah jatuh tertimpa tangga?”
“Bukan. Seperti luka yang ditaburi garam. Perih, dan lumayan menyakitkan.”
“Sudahlah.. Hukum alam masih berlaku. Biarkan orang yang menyakitimu, kelak suatu hari dia pasti merasakannya.”
“Aku tahu. Dan aku mengerti, ini semua tentang waktu.”
“Akhirnya kamu mengerti.”
“Waktu merupakan kejadian yang dapat kita ingat untuk selamanya. Begitu?”
“Bisa seperti itu. Tapi, mengapa karna waktu kamu tak ingin lari dari ingatan seperti itu?”
“Sudahlah, waktu itu mempunyai kaki. Setidaknya ia akan lari dengan sendirinya. Membutuhkan proses, dan sedikit kesabaran.”
“Ya, memang kenapa?”
“Waktu itu semacam apa?”
“Semacam hitungan detik, menit, ataupun jam yang menghubungkan dari masa lalu ke masa depan.”
“Bukan. Bukan itu yang aku maksud.”
“Lalu?”
“Waktu itu merupakan kejadian antara bahagia dan luka.”
“Maksudmu? Aku tak mengerti.”
“Kamu tak mengerti?”
“Jelas. Aku tak mengerti tentang apa yang kamu maksud.”
“Maksudku, waktu hanyalah tempat kita merasakan suatu hal yang sangat berarti bagi kita semua.”
“Aku paham.”
“Kamu pura-pura paham, atau memang paham?”
“Aku paham, tapi aku tak mengerti.”
“Kamu pernah meraskan bahagia?”
“Jelas.”
“Lalu, kamu pasti pernah merasakan luka.”
“Pasti, itu tak luput dari kata bahagia.”
“Nah, apakah kamu sekarang sudah mengerti?”
“Tentang waktu?”
“Ya.”
“Oh, yaa.. Aku mengerti.”
“Bila kamu mengerti, coba tolong jelaskan. Apa itu waktu.”
“Maksudmu, waktu ini hanya tentang bahagia dan luka?”
“Kurang lebih seperti itu.”
“Itu menurutmu. Tapi menurutku, waktu itu hanyalah hitungan detik, menit, dan jam. Yang menghubungkan semua adalah jalan hidup.”
“Bisa seperti itu. Menurutmu seperti itu, dan menurutku seperti tadi.”
“Lalu, apa yang kamu maksud dengan semuanya?”
“Pernah menjalin suatu hubungan?”
“Pernah.”
“Bahagia?”
“Hanya sementara.”
“Lalu setelah merasakan bahagia, pernah merasakan luka?”
“Luka yang lama untuk bahagia yang sementara.”
“Mengapa bisa begitu? Karna hal apa?”
“Sekarang kamu bayangkan, orang yang mampu membuatmu bahagia. Seketika mampu juga membuatmuterluka.”
“Maksudmu?”
“Orang yang selama ini membuatku tersenyum, adalah orang yang membuatku terluka. Aku menyayangi dia, namun dia tak pernah mempunyai rasa sayang sedikitpun kepadaku.”
“Seperti, sudah jatuh tertimpa tangga?”
“Bukan. Seperti luka yang ditaburi garam. Perih, dan lumayan menyakitkan.”
“Sudahlah.. Hukum alam masih berlaku. Biarkan orang yang menyakitimu, kelak suatu hari dia pasti merasakannya.”
“Aku tahu. Dan aku mengerti, ini semua tentang waktu.”
“Akhirnya kamu mengerti.”
“Waktu merupakan kejadian yang dapat kita ingat untuk selamanya. Begitu?”
“Bisa seperti itu. Tapi, mengapa karna waktu kamu tak ingin lari dari ingatan seperti itu?”
“Sudahlah, waktu itu mempunyai kaki. Setidaknya ia akan lari dengan sendirinya. Membutuhkan proses, dan sedikit kesabaran.”
Kamis, 06 Juni 2013
Damn It's True
Seorang
laki-laki yang tidak mempunyai kemampuan untuk membahagiakan pacarnya karena
dari segi materi.
Laki-laki yang biasa-biasa saja ini, mempunyai kisah pedih dalam perjalan cintanya. Ia menceritakan tentang perjalanan cintannya. Ia (pacarnya), yang katanya ia melihat dirinya hanya dari segi materi.
"Saya memang tidak mempunyai apa-apa, mas. Tapi saya mempunyai perasaan. Saya hanya seseorang yang tidak mampu atau tidak mempunyai harta yang cukup banyak, saya ingin bahagia. Namun saya ingin bahagia karna cinta."
Dibalik ke tidak mampuan seorang laki-laki ini.. Ternyata, ia melakukan segala cara untuk bisa mengajaknya bermain, makan, nonton, ataupun hal yang pada dasarnya orang yang berpacaran lakukan. Saya tidak mengataknnya untuk berbuat asusila.
Sebelumnya ia jajan dengan seadanya, atau pas-pasan. Diberi uang oleh orang tuanya agar bisa membeli makan dan minum dikantin, atau untuk pergi ke sekolah atau ongkos transportasi ke tempatnya bekerja.
Cerita ini tentang seorang remaja yang dirundungi oleh permasalahan ekonomi, tapi itu semua tak membuat ia jera untuk mendapatkan cinta sejatinya. Walaupun berliku-liku jalan dan halangan atau mempunyai banyak problem yang harus ia lewati. Tapi, itu semua tak membuatnya jera.
Ini kisah nyata, diambil dari kisah hidupnya. Dan, telah di setujui oleh ia sendiri untuk saya publikasikan. Ya, walaupun saya tak mengenalkan siapa ia sebenarnya. Saya selaku Jurnalist dari sekolah swasta yang ada di kota yang tempati saat ini. Bersama rekan saya, sebut saja ia Heru. Saya melakukan wawancara, entah itu masalah ekonomi, politik, ataupun masalah pribadi. Ini bukan sebuah tugas, hanya ke isengan belaka yang bertujuan untuk mencari tahu apa saja keluhan atau masalah orang yang memiliki perekonomian yang bisa dibilang, dibawah rata-rata..
Remaja ini memang sangat boros, tapi ia selalu ingat dengan tujuannya untuk mengumpulkan uang agar bisa mengajak pacarnya main. Kalian pasti berpikir, ia akan menggunakan semua uang jajannya? Tidak. Yang kalian pikirkan itu salah. Ia selalu menabung setiap hari, menahan lapar, menahan dahaga, menahan segala ajakan teman-temannya untuk pergi bermain. Tapi ia memiliki tujuan. Ya, tujuan remaja ini cukup untuk mengajak pacarnya pergi jalan-jalan pada malam atau hari minggu. Mungkin hanya sekedar nonton atau pergi makan.
Malam minggu yang ditunggu-tunggu oleh remaja ini pun datang.
Dan ia mencoba menghubungi pacarnya untuk mengajaknya bermain.
"Sayang, malam ini kamu ada acara? Aku mau ngajak kamu keluar." tanyanya
"Maaf, malam ini kayaknya aku gak bisa
pergi sama kamu. Malam ini aku ada acara sama keluarga. Maaf, yaa.."
jawabnya, entah ia bohong atau benar.
Kamu sudah sukses menghancurkan perasaan dia,
yang mencoba mengumpulkan uang dari keping per-keping. Pengorbanan memang
laki-laki, tapi pengorbanan itu tak selalu dianggap berkorban.
Dan pada hari minggu pun tiba, kali ini remaja tersebut mengajak pacarnya lagi untuk keluar.
Dan pada hari minggu pun tiba, kali ini remaja tersebut mengajak pacarnya lagi untuk keluar.
Ketika umur sudah beranjak dewasa, para wanita, perempuan, atau cewek cantik hanya akan pergi dengan cowok yang mempunyai kendaraan roda empat. Ketika harus bersaing untuk mendapatkan kategori cewek seperti yang tadi, cowok-cowok akan lebih berhemat mati-matian agar bisa mengajak cewek untuk pergi berkencan.
Ego saya pun berkata, "Kalo memang semua cewek kayak gitu, mending cowok-cowok mati aja." namun kalo saya pikirkan sendiri, itu merupakan hal yang sebagian wajar dan sebagian aneh. Wajar bila sudah mempunyai pekerjaan atau sudah tidak bergantung kepada kedua orangtuanya, dan tidak wajar untuk masih bergantung hidup dengan kedua orangtuanya.
Ketika ia ingin mengajak pacarnya main, ia kaget untuk pertama kalinya dia dijemput dengan memakai sepeda motor.
Lalu pacarnya berbicara.. "Duh, rambut gue bisa rusak nih.. Masa, siang bolong gini kamu ngajakin aku pergi.. Panas tau.."
Mungkin pacarnya itu tidak sadar akan hal yang ia katakan. Tapi, percaya lah.. Hati remaja ini pasti sakit.. Perlu kalian ketahui, mungkin sebagian besar dari mereka ada yang berjuang mati-matian menabung/ngumpulin uang hanya untuk membeli sebuah sepeda motor. Namun apalah daya, kalian malah menganggap ini hal yang sepele dan tidak dihiraukan.
Minggu, 26 Mei 2013
#GalauNite Tayang
Huaaaaaa.. Akhirnya #GalauNite keluar juga *sujud syukur* ini tayang perdana di youtube. Selebihnya, ini pernah tayang di bioskop. "Bioskop mana? Cilegon?" Bukan-bukan.. "Terus?" Bioskop-bioskop-an bro..
Ini bukan film, bukan juga sinetron, ataupun FTV. Ini cuma iseng-iseng sharing berbagai keluhan dalam menjalin suatu hubungan. Aaaak sok iye banget yee.. Hahaha, kali ini di #GalauNite epiosde pertama *nyengir* tentang Putus Cinta. Jadi, di dalam cerita ini.. Ada seorang Remaja yang baru saja putus dengan pacarnya, hmm pasti galau.
Nggak tau kenapa, yaa.. Ini bulan Mei banyak banget yang putus. *lap keringet* bulan Mei tahun ini emang pfft banget.
Basa-basi aja nih, yaudah ah dari pada penasaran mending kalian nonton aja langsung..
Klik: http://www.youtube.com/watch?v=3QZ_TYw7fag&feature=youtu.be
Ini bukan film, bukan juga sinetron, ataupun FTV. Ini cuma iseng-iseng sharing berbagai keluhan dalam menjalin suatu hubungan. Aaaak sok iye banget yee.. Hahaha, kali ini di #GalauNite epiosde pertama *nyengir* tentang Putus Cinta. Jadi, di dalam cerita ini.. Ada seorang Remaja yang baru saja putus dengan pacarnya, hmm pasti galau.
Nggak tau kenapa, yaa.. Ini bulan Mei banyak banget yang putus. *lap keringet* bulan Mei tahun ini emang pfft banget.
Basa-basi aja nih, yaudah ah dari pada penasaran mending kalian nonton aja langsung..
Klik: http://www.youtube.com/watch?v=3QZ_TYw7fag&feature=youtu.be
Senin, 20 Mei 2013
Sebut saja, ini hati yang berbicara
Tak bisa di
ungkapkan dengan kata-kata bila aku terlalu mencintaimu. Aku mencintaimu
sedalam lautan, setinggi angkasa, dan selebar samudra. Mungkin ini terlalu
berlebihan untukmu, namun ini kenyataan untukku.
Selamat tinggal,
untuk semua kenangan yang telah kita lalui.
Selamat tinggal, untuk semua memori yang masih melekat di hati.
Selamat tinggal, untuk semua harapan yang tak pasti.
Selamat tinggal, untuk semua waktu yang telah kita lalui.
Selamat tinggal, untuk semua kata kita dalam aku dan kamu.
Selamat tinggal, untuk semua jarak yang sudah menghubungkan antara aku dan kamu.
Selamat tinggal, untuk semua rindu yang sudah menjadikan aku selalu ingat denganmu.
Selamat tinggal, untuk semua senyuman indahmu.
Selamat tinggal, untuk semua jemarimu yang sudah pernah mengisi sela-sela jemariku.
Selamat tinggal, untuk semua tempat yang pernah kita kunjungi.
Selamat tinggal, untuk semua kasih sayangmu untuk menyayangiku.
Selamat tinggal, untuk semua perhatianmu untuk merawatku.
Selamat tinggal, untuk hadirmu untuk mewarnai hidupku.
Selamat tinggal, untuk semua memori yang masih melekat di hati.
Selamat tinggal, untuk semua harapan yang tak pasti.
Selamat tinggal, untuk semua waktu yang telah kita lalui.
Selamat tinggal, untuk semua kata kita dalam aku dan kamu.
Selamat tinggal, untuk semua jarak yang sudah menghubungkan antara aku dan kamu.
Selamat tinggal, untuk semua rindu yang sudah menjadikan aku selalu ingat denganmu.
Selamat tinggal, untuk semua senyuman indahmu.
Selamat tinggal, untuk semua jemarimu yang sudah pernah mengisi sela-sela jemariku.
Selamat tinggal, untuk semua tempat yang pernah kita kunjungi.
Selamat tinggal, untuk semua kasih sayangmu untuk menyayangiku.
Selamat tinggal, untuk semua perhatianmu untuk merawatku.
Selamat tinggal, untuk hadirmu untuk mewarnai hidupku.
Tak pernah untuk
melakukan lebih untuk membuktikan bahwa aku mampu jadi yang terbaik untukmu.
Ini aku, bukan dia ataupun mereka.
Aku berharap, kamu
mengerti perasaan aku.
Aku berharap, kamu sadar bahwa akulah yang mencintaimu.
Aku berharap, hanya kamulah yang mampu membuatku tersenyum.
Aku berharap, aku yang akan menjadi terbaik dalam hidupmu.
Aku berharap, tak akan ada perpisahaan.
Aku berharap, tak ada luka di dalam kebahagiaan.
Aku berharap, semua akan menjadi indah pada waktunya.
Aku berharap, kamu selalu yang ingin aku impikan.
Aku berharap, nama aku selalu ada di dalam doamu.
Aku berharap, aku dan kamu selalu yang tak terpisahkan.
Aku berharap, aku dan kamu yang selalu bisa di sebut dengan kita.
Aku berharap, tak ingin lebih berharap bahwa aku menginginkan kamu untuk kembali.
Aku berharap, kamu sadar bahwa akulah yang mencintaimu.
Aku berharap, hanya kamulah yang mampu membuatku tersenyum.
Aku berharap, aku yang akan menjadi terbaik dalam hidupmu.
Aku berharap, tak akan ada perpisahaan.
Aku berharap, tak ada luka di dalam kebahagiaan.
Aku berharap, semua akan menjadi indah pada waktunya.
Aku berharap, kamu selalu yang ingin aku impikan.
Aku berharap, nama aku selalu ada di dalam doamu.
Aku berharap, aku dan kamu selalu yang tak terpisahkan.
Aku berharap, aku dan kamu yang selalu bisa di sebut dengan kita.
Aku berharap, tak ingin lebih berharap bahwa aku menginginkan kamu untuk kembali.
Tak akan mungkin
adanya kesalahanan dalam aku mencintaimu. Aku hanya manusia yang di ciptakan
untuk selalu membuat kesalahan. Lalu tak lama, kau maafkan.
Mungkin aku hanya bisa menulis, tak bisa berbicara bahwa aku masih membutuhkanmu.
Langganan:
Postingan (Atom)